Pemuda diidentikkan dengan kaum muda yang merupakan
generasi bangsa, yang akan menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan
datang. Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi kita adalah pemuda yang memiliki
intelektual yang dapat berpikir demi perubahan dan kemajuan negara ini. Pemuda sekarang adalah pemimpin di masa depan. Pemuda memiliki seluruh prasyarat untuk membawa perubahan sebuah bangsa. Fisik yang kuat, otak yang cerdas, waktu yang luang, jiwa yang waras, niat yang tulus, budi yang luhur menjadi kelebihan kaum muda yang tidak dimiliki oleh aktor bangsa yang lain.
Melalui proses sosialisasi, seorang pemuda akan
terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian,
tingkah laku seseorang akan dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi,
seseorang menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah
masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari keadaan tidak atau belum
tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan beradab. Kedirian dan
kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk. Dalam hal ini
sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu melalui belajar dan
menyesuaikan diri, bagaiman cari hidup dan bagaimana cara berpikir kelompoknya
gar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya. Sosialisasi merupakan salah
satu proses belajar kebudayaan dari anggota masyarakat dan hubungannya dengan
sistem sosial.
Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: sosialisasi primer
(dalam keluarga) dan sosialisasi sekunder (dalam masyarakat). Menurut Goffman
kedua proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat
tinggal dan tempat bekerja. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat
sejumlah individu dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas
dalam jangka waktu kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang
terkukung, dan diatur secara formal.
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.
Setiap kelompok masyarakat mempunyai standar dan nilai yang berbeda. contoh, standar 'apakah seseorang itu baik atau tidak' di sekolah dengan di kelompok sepermainan tentu berbeda. Di sekolah, misalnya, seseorang disebut baik apabila nilai ulangannya di atas tujuh atau tidak pernah terlambat masuk sekolah. Sementara di kelompok sepermainan, seseorang disebut baik apabila solider dengan teman atau saling membantu. Perbedaan standar dan nilai pun tidak terlepas dari tipe sosialisasi yang ada. Ada dua tipe sosialisasi. Kedua tipe sosialisasi tersebut adalah sebagai berikut.
POLA DASAR PEMBINAAN DAN PENGEMBAGAN GENERASI MUDA
PERMASALAHAN YANG ADA DALAM PEMUDA
Source:
- Sosialisasi primer
Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga terdekatnya.
- Sosialisasi sekunder
Setiap kelompok masyarakat mempunyai standar dan nilai yang berbeda. contoh, standar 'apakah seseorang itu baik atau tidak' di sekolah dengan di kelompok sepermainan tentu berbeda. Di sekolah, misalnya, seseorang disebut baik apabila nilai ulangannya di atas tujuh atau tidak pernah terlambat masuk sekolah. Sementara di kelompok sepermainan, seseorang disebut baik apabila solider dengan teman atau saling membantu. Perbedaan standar dan nilai pun tidak terlepas dari tipe sosialisasi yang ada. Ada dua tipe sosialisasi. Kedua tipe sosialisasi tersebut adalah sebagai berikut.
- Formal
- Informal
POLA DASAR PEMBINAAN DAN PENGEMBAGAN GENERASI MUDA
Rangkaian kebijaksanaan pokok dalam pembangunan di
bidang pendidikan dan pembinaan generasi muda dalam Repelita II mencakup
sejumlah kegiatan lanjutan, perluasan dan peningkatan berbagai usaha selama
Repelita I. Hal ini dilaksanakan dalam rangka pemecahan keseluruhan masalah
yang mendesak secara lebih mendasar. Masalah-masalah di bidang pendidikan dan
pembinaan generasi muda antara lain menyangkut perluasan dan pemerataan
kesempatan belajar, peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan, keserasian
(relevansi) pendi*dikan dengan kebutuhan pembangunan, tepat guna dan hasil guna
pengelolaan sistim pendidikan, peningkatan dan perluasan pendidikan luar
sekolah, pembinaan generasi muda pada umumnya, pembinaan olah raga, serta
peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan pendidikan dan pembinaan
generasi muda. Berbagai masalah tersebut berkaitan satu sama lain sehingga
keseluruhan kebijaksanaan dalam mengatasinya secara lebih mendasar dengan
sendirinya merupakan suatu kebulatan pula.
PERMASALAHAN YANG ADA DALAM PEMUDA
1.
Terbatasnya lapangan kerja yang tersedia. Dengan adanya pengangguran dapat
merupakan beban bagi keluarga maupun negara sehingga dapat menimbulkan
permasalahan lainnya.
2.
Penyalahgunaan Obat Narkotika dan Zat Adiktif lainnya yang merusak fisik dan
mental bangsa.
3.
Masih adanya anak-anak yang hidup menggelandang.
4.
Pergaulan bebas diantara muda-mudi yang menunjukkan gejala penyimpangan perilaku
(Deviant behavior).
5.
Masuknya budaya barat (Westernisasi Culture) yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa kita yang dapat merusak mental generasi muda.
6.
Perkimpoian dibawah umur yang masih banyak dilakukan oleh golongan masyarakat,
terutama di pedesaan.
7.
Masih merajalelanya kenakalan remaja dan permasalahan lainnya. Permasalahan
tersebut akan berkembang seiring dengan perkembangan jaman apabila tidak
diupayakan pemecahannya oleh semua pihak termasuk organisasi masyarakat,
diantaranya KARANG TARUNA . Salah satu kegiatan Karang Taruna Kelurahan
Hegarsari Kecamatan Pataruman yang merupakan Karang Taruna berprestasi dalam
bidang Perbengkelan.
- KESIMPULAN
Bahwa pemuda pemudi bangsa indonesia masih harus lebih dalam bersosialisasi, mungkin sudah ada yang bisa bersosialisasi namun banyak pemuda bangsa indonesia yang belum bisa bersosialisasi contohnya masih ada perkelahian antar sekolah, atau antar desa itu merupakan suatu contoh bahwa pemuda indonesia masih butuh pengetahuan dan motivasi untuk bersosialisasi dengan baik dan benar, pemerintah harus prihatin dalam hal ini, karna hal ini tidaklah sepele.
Source:
No comments:
Post a Comment